LATAR BELAKANG

Permasalahan sampah adalah menjadi isu yang dihadapi pemerintah daerah terutama dalam optimalisasi tata kelola persampahan. Apabila hal ini dibiarkan dapat berdampak kesehatan masyarakat serta masalah lingkungan karena pengelolaan sampah yang tidak baik menyebabkan sampah menjadi pencemar lingkungan. Paradigma pengelolaan sampah pada awalnya memiliki konsep kumpul–angkut-buang karena memiliki keunggulan waktu pengelolaan sampah relatif lebih cepat, tetapi diperlukan paradigma baru dalam pengelolaan sampah yang merupakan pengembangan konsep sebelumnya karena dalam konsep baru sampah mengalami proses pengolahan dan pengurangan sampah mulai dari sumber timbulan dan diproses secara desentralisasi.

Kehadiran Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWM) menjadi program untuk menjawab tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan di setiap kabupaten/kota di Indonesia). ISWM ini kemudian ditindaklanjuti oleh Pemerintah Indonesia dengan menyiapkan Dana Pinjaman dari Bank Dunia sebagai proyek ISWM dengan jangka waktu pelaksanaan dari tahun 2020 hingga tahun 2025. Proyek ini awalnya mendukung Program Citarum Harum sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum, seiring berjalannya waktu lingkup ISWMP diperluas untuk mendukung kota/kabupaten lainnya di luar DAS Citarum. Salah satunya pada tahun 2022 ruang lingkup ISWM diperluas ke Kota Denpasar untuk mendukung terselenggaranya kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Provinsi Bali.