ID

INDIKATOR PROYEK

INDIKATOR PROYEK

Pijakan awal atas keberhasilan suatu program adalah perencanaan yang jelas, terarah, dan komprehensif (termasuk didalamnya penetapan indikator kinerja dan target capaian). ISWMP akan mendukung penciptaan platform berskala nasional untuk meningkatkan kinerja pengelolaan sampah untuk seluruh daerah di Indonesia. Disisi lain ISWMP sebagai proyek memiliki indikator kinerja spesifik yang telah tercantum diantaranya dalam dokumen PAD (Project Appraisal Document) dan dokumen RC (Readiness Criteria) yang sudah disepakati antara Pemerintah Indonesia dan pihak Bank Dunia, serta mengacu/mempertimbangkan pada regulasi, kebijakan, dan NPSK yang telah ada

Pencapaian PDO akan diukur dengan indikator sebagai berikut:

  1. Proporsi penduduk di wilayah perkotaan terpilih dengan pengumpulan sampah rumah tangga reguler/teratur (Proportion of population in selected urban areas with regular household waste collection)
  2. Kapasitas operasionalisasi TPA sesuai dengan kriteria yang ditetapkan (Landfill disposal capacity operational per defined criteria)
  3. Sampah yang didaur ulang, dikomposkan dan/atau diolah dengan teknik lain untuk mengurangi volume pembuangan sampah (Solid waste recycled, composted and/or treated with other techniques to reduce waste disposal volumes)
  4. Proporsi penerima manfaat yang ditargetkan dengan peringkat 'Memuaskan' atau lebih tinggi pada intervensi program (Proportion of targeted beneficiaries with rating ‘Satisfactory’ or above on program interventions), termasuk penerima manfaat yang di disagregasi berdasarkan gender (disaggregated by gender).

Sementara itu, hasil antara (intermediate indicators) yang tertera dalam dokumen PAD adalah sebagai berikut:

  1. Keberlanjutan keuangan/manajemen operasional dari kab/kota terpilih (Financial sustainability/operational management in selected cities/districts)
  2. Jumlah kota dengan rencana implementasi pengelolaan sampah berkualitas tinggi (Number of cities with high-quality solid waste management implementation plans)
  3. Jumlah kota yang menangani potensi ketidaksetaraan gender, termasuk meningkatkan akses perempuan ke pekerjaan formal dan kondisi kerja yang lebih baik di sektor informal (Number of cities addressing potential gender inequalities, including improving access of women to formal employment and better working conditions in the informal sector)
  4. Pengurangan sampah plastik laut dari sumber berbasis darat dari populasi perkotaan terpilih (Marine plastic waste reduction from land-based sources from selected urban populations)
  5. Kota dengan peningkatan kelayakan huni, keberlanjutan, dan/atau pengelolaannya (Cities with improved livability, sustainability, and/or management)